Patut Diduga Ketua P3-TGAI Limus Desa Kadu Genep Ucap Belum PHO Sudah Di Plester Sedikit Menyalahi Aturan , Tpm Siap bertanggung jawab Kebalai
Kabupaten Serang. tabloidputrapos com. ,Desa Kadu genep kec petir kabupaten serang provinsi Banten. Kadu Genep adalah desa sentral pengrajin aksesoris tas kulit sebagai usaha UMKM bagi para pengusaha mikro menengah kebawah sebagai bentuk program keberlangsungan untuk masyarakat desa Kadu genep pada. umumnya
Akan tetapi sangat disayangkan sekali dengan adanya program P3-TGAI didesa Kadu genep yang pada saat ini masih dalam tahap proses pelaksanaan pembangunannya di duga belum PHO 70 persen sudah di plester dan hampir mencapai fhinising .
Dengan informasi awak media langsun melakukan monitoring atau meninjau kesalah satu titik yang ada di wilayah Desa Kadu genep
Pada saat awak media mendatangi H.Muhamad Aopidi selaku kepala desa Selasa ,20/06/2023 untuk meminta ijin meninjau program P3-TGAI di daerah Irigasi Cibala Gede .
Dengan ijin. Lanjut awak media melakukan investigasi kelapangan yang berlokasi di Cibala Gede, dengan Kaca mata. media menduga progres pemasangan matrial batu sebagian sudah dipasang plesteran dan hampir mencapai finishing sehingga hal ini menjadi pertanyaan awak media dan langsung mengacu menemui kepala desa kembali di kantor desanya
Saat dikonfirmasi ia mengatakan memang saya rasa semua juga terlibat pada saat teken kontrak dan MOU nya itu dengan ketua P3-TGAI dan kepala desa ucapnya.”
” Jadi ketua P3-TGAI itu saling menutupi aja , terangnya ketika saya ada waktu ya saya control , segala galanya kan kepala desa yang bertanggung jawab ketika ada masalah atau tidak ada tetap kepala desa memantau, dan untuk ketua P3A, nya lagi ada kesibukan
misalnya, biasanya datang setiap harinya cuman ketua P3A kalau sudah kontrol ya sudah, kita ga kontrol, nyatanya setiap hari juga saya melihat, untuk detailnya saya juga harus tahu karena saya juga khawatir ada kesalahan”
“Terkait di situ ada bangunan yang lama tetap kita biarkan karena pisiknya masih kokoh dan itu tetap kita tinggalkan karena ketika PHO tetap kita tambahkan polumenya,”bebernya
“Saat awak media bertanya terkait progres pemasangan meterial batu yang sudah jadi di pelester? Aopidi mengatakan, coba Bapak bandingkan dengan Desa yang lain, ya sudah kita ikuti laksanakan saja karena informasinya kayak semacam ada. rapat karena kalau harus nungguin PHO, takut tidak terkejar dengan detlaine waktu 72 Hari sedangkan tim PHO waktunya terbatas untuk mengejar yang lain di seluruh Provinsi Banten.”
“Dan itu saya persilahkan dan tentunya harus ada dokumentasi dengan TPM, karena saya merasa tertekan oleh masarakat karena mau musim Sawah, adapun semua ranahnya di TPM, layak dan tidaknya bagaimana TPM, karena kemarin dari pihak KMB sudah melihat ke lokasi,
“Adapun terkait pekerjaan masyarakat tahunya pak lurah karena saya setiap hari selalu memantau pokok apa aja kegiatan desa semua itu pak lurah mau urusan sajadah sampai urusan haram jadah tandasnya ,dengan nada lantang.
apalagi sifatnya program kalau ingin tahu ketua P3A nya itu Dadi sebagai guru honorer,tukasnya.”
Lebih lanjut awak media mendatangi lokasi kegiatan Rabu,21/06/2023 untuk menemui ketua P3A Dadi dan di situ ada masrudin selaku Tpm saat dikonfirmasi awak media terkait plesteran yg sudah jadi ia mengatakan, yang pertama inikan musim hujan para petani ngomong kesaya bagaimana kami mau garap sawah, disini saya abaikan dulu ,karena banyak yang ngomong, kapan selesainya setelah itu ,saya konsultasi ke tpm bagaimana solusinya,sedangkan desakan dari masyarakat itu mau garap lahan sawahnya karena sudah musim tanam, karena sebelah sana sudah digarap ,kapan sebelah sini, kalau musim tanam disini pastinya hanya satu kali ,misalkan gak barengan itu hama beda lagi itu alasan saya,ujarnya”
kalau menurut aturan itu sedikit menyalahi karena desakan dibawah seperti tahun -tahun yang sama sebelumnya seperti ini .”
” Karena saya merasa di lema dan takut menghambat pekerjaan dan menghambat masyarakat di bawah pungkasnya
Masrudin selaku TPM saat di konfirmasi untuk sistem aturan pemasangan matrial batu yang sudah jadi diplester di lokasi kegiatan P3A ia mengatakan,kalau saya dulu dibekalinya untuk pemasangan batu itu jangan sampai melebihi atau kurang dari 130 kubik ,kalau kali panjang 300 meteran dengan dimensi 30 cm, kedalaman pondasi 20 cm tinggi 50cm, ketemulah 300 meter kubik panjang lari kanan kiri ,dan untuk tahapan seperti apa boleh mlester kita tidak dibekali saya lupa untuk Bintek cuma memang yang lain ada yang belum, karena memang mereka belum beres juga baru sampai 100 meter kurang ,ucapnya.”
Kalau ini baru style 2 Minggu dari tgl 17 dua Minggu style sampai tanggal 28 sudah beres , berdasarkan keluhan dari warga petukang dan ketua P3A melihat kondisi banyaknya lokasi, 136 lokasi dan dengan keterbatasan petugas PHO dari Balai pada akhirnya dari pada menunggu dari Balai saya pikir takutnya mengeluh kemana -mana ,saya juga kan punya SK yang notabenenya kepanjangan tangan dari orang Balai, disitu ada kebijakan dan pertimbangan tersendiri,setelah saya ukur dan ini permintaan beberapa kali ya sudah saya akan bertanggung jawab ,saya akan ngomong ke balai saya siap disalahkan yang penting tukang dan masyarakat tidak terbebani,itu dasar saya untuk mempersilahkan tukang lanjut silahkan.tutupnya.
Di sisi tempat berbeda A. Khotib Sekjen dari Lembaga GPS Banten beri Komentar dalam Hal ini Kita menanggapi ,Bukan Saja Kelompok Tani yang perlu kita sikapi , tapi pengawasan dari dinas juga perlu di pertanyakan , karna kalau seperti ini adanya. berarti Patut di duga adanya Kong Kalingkon ,atau kerja sama yang tidak sehat yang di lakukan Dinas terkait dengan kelompok tani ,mungkin seperti itu ,mari kita kawal permasalahan ini ke penegak Hukum atau ( APH ) sampai nanti kita ketahui di mana sebetulnya carut marutnya ,akar permasalahan ini tegasnya kepada awak media saat di temui di ruangan kantornya . *( Bahrudin & Tim ) *