tabloidputrapos.com – Pelalawan – Mobil minyak mentah diduga ilegal , bebas melintas disepanjang jalan lintas timur dari Palembang dan Jambi ke wilayah Riau. Rabu (29/5/2024) sore sekitar pukul 18.00 Wib kembali ditemukan awak media satu unit mobil Cold Diesel ketika melintas di wilayah kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
Berawal dari informasi dari warga, bahwa ada mobil bermuatan minyak mentah dari Jambi akan melintas. Ciri-cirinya, colt diesel berwarna kuning ditutup terpal warna hijau, dengan plat nomor polisi yang selalu digandakan demi mengelabui aparat penegak hukum. Benar saja mobil tersebut langsung melintas, dan awak media mencoba mengikuti mobil yang sedang dicurigai bermuatan minyak mentah tersebut.
Ketika sopir mobil colt diesel tersebut ditanya apa muatan mobil yang dia bawa, dengan santai.bahkan tidak ada rasa takut sedikitpun, menjawab bahwa bermuatan minyak dari Jambi.
Menurut pengakuan sopirnya yang mengaku namanya Iman, minyak mentah itu berasal dari Jambi dibawa ke Dumai. Pemilik bermaga Marpaung tinggal di Dumai, namanya lengkapnya saya tidak tahu, kata Iman menjawab wartawan.
Sampai di Desa Delik, wilayah Kabupaten Pelalawan mobil colt diesel tersebut berhenti. Seketika itu juga datang dua orang oknum polisi mengaku dari Polsek Kerinci Kanan, Polres Siak. Selang beberapa lama kemudian setelah oknum polisi berkomukasi dengan sang supir, mobil tersebut melanjutkan perjalanan dibawah pengawalan yang mengaku oknum Polsek Kerinci Kanan tersebut.
Sampai di simpang Perawang Kecamatan Tualang,Kabupaten Siak, mobil colt diesel tersebut kembali berhenti seraya menunggu Marpaung pemilik minyak mentah tersebut dari Dumai. Setelah beberapa lama kemudian, dua mobil pribadi datang di lokasi mobil colt diesel itu berhenti.
Ternyata kedua mobil pribadi yang datang, adalah Marpaung bersama beberapa orang preman dan sejumlah yang mengaku oknum polisi dari Polres Dumai. Saat itu sempat terjadi ketegangan ketika awak media melakukan pemotretan dan mencoba mempertanyakan dokumen. Akhirnya mobil yang diduga bermuatan minyak mentah ilegal itu melanjutkan perjalanannya dibawah pengawalan sejumlah oknum polisi dan para preman yang datang dari Dumai. ( Tim )