Tabloid Putra pos.JAKARTA|| SEBUAH gudang yang terlihat tampak disengaja tergenang air pembuangan milik perusahaan yang bergerak di bidang pengepul drum dan dirigen terindikasi bekas bahan kimia, yang berlokasi di Jalan Tipar Cakung, Sukapura Cilincing Jakarta Utara telah menyebabkan pencemaran lingkungan serta telah dikeluhkan warga karena diduga telah menimbulkan bau tak sedap.
Demikian yang dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya melalui siaran pers resminya yang dibagikan pada, Jum’at (18/2/2022) sore.
Opan juga menyebut bahwa owner pengepul drum bekas bahan kimia yang berinisial (AY) telah melanggar aturan lingkungan dan Perda DKI Jakarta soal dampak Amdal bagi Lingkungan. “Mereka melakukan aksinya dengan melakukan pencucian drum bekas bahan kimia hingga menyebabkan bau kurang sedap, serta genangan air bekas cucian didalam yang meluap ke halaman depan gudang lalu mengalir hingga ke bahu jalan. Itu sangat jelas sangat mengganggu warga setempat,” kata Opan, sapaan akrab Ketum FWJ Indonesia
Berdasarkan keterangan tim investigasi DPP FWJ Indonesia, diduga kuat Owner pengepul drum bekas bahan kimia ilegal itu di back up oleh tiga pilar setempat.
“Informasi akuratnya seperti itu, si AY ada dugaan telah di back up oleh oknum tiga pilar wilayah, termasuk ketua RW setempat,” ungkapmya.
Sementara itu, beberapa warga juga mengeluh terkait genangan air yang sangat keruh dan bau akibat ditimbulkan dari genangan air memcuci drum bekas bahan kimia ilegal.
Selain itu lebih lanjut Opan juga memaparkan, setelah ditelusuri tim investigasi Forum Wartawan Jakarta (FWJI) Indonesia, ternyata banyak mendengar keluhan warga soal genangan air bekas pencucian drum yang diduga bekas bahan kimia yang mengalir hingga ke jalan raya, serta menimbulkan genangan dan ada bau tak sedap hingga mengalir ke bahu jalan raya.
“Kami beberapa warga sudah melaporkan hal ini kepada pihak pengurus RT/RW, namun sampai saat ini belum ada tindakan konkret atau pembenahannya. Jelas kami sangat terganggu dengan bau yang telah ditimbulkan akibat air bekas cuciannya, karena ini sudah mengganggu kami. Selain air yang mengenangi sisi jalan raya,” tandasnya.
Sementara itu, pihak perusahaan yang sempat dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan operasional yang dilakukan perusahannya telah mendapat izin lingkungan. Bahkan Ketua RW setempat pun dihadirkan, berikut seorang anggota Babinsa hingga anggota ormas pun datang, seolah-olah seperti melakukan ‘shock terapy’ kepada wartawan yang tengah menjalankan tugas.(*/dok-ist./fwj-i/hms-Reff/Red)