Tabloid Putra Pos | Kediri Kota -Jelang malam 1 Suro ( Muharram 1446 Hijriah ) yang jatuh pada Minggu 7 Juli 2024 mendatang, jajaran Polsek Mojoroto menggelar patroli cipta kondisi, Rabua (3/7) malam.
Patroli yang digelar Polsek Mojoroto yang masuk dalam Polsek jajaran Polres Kediri Kota itu menyisir seluruh jalan protokol dan tempat – tempat yang kerapkali digunakan para pesilat berkumpul ( nongkrong ).
Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason mengatakan, tindakan preventif seperti ini menunjukkan komitmen Polsek Mojoroto dalam menjaga kondusivitas wilayah, khususnya dalam menghadapi potensi konflik yang dapat meresahkan masyarakat.
“ Tujuan digelarnya kegiatan ini salah satunya adalah dalam rangka memberikan rasa aman dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban wilayah hingga malam 1 Suro nanti,” terang Kapolsek Mojoroto
Lebih lanjut, route patroli cipta kondisi ini dimulai dari area GOR Joyoboyo melintasi Jalan Raung , kemudian melintasi Jalan Semeru, kemudian mendatangi tempat latihan Perguruan Silat Pagar Nusa di lapangan Bandar Kidul.
Maksud kedatangan tim Patroli yang dipimpin Kapolsek Mojoroto ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para pesilat. Di depan puluhan pesilat Perguruan Pagar Nusa, kapolsek Mojoroto menyampaikan imbauan kamtibmas dan memberikan edukasi tentang makna “ Persaudaraan “.
Kapolsek Mojoroto menyampaikan bahwa kata “ Persaudaraan “ harusnya dimaknai secara luas, secara komprehensif, dan tidak dimaknai secara sempit.
“ Persaudaraan itu memiliki makna yang begitu luhur dan mulia, sehingga tak sepantasnya maknanya itu dipersempit, sehingga terkesan melakukan degradasi makna,” kata Kapolsek Mojoroto di hadapan puluhan pesilat Pagar Nusa.
Setelah memberikan edukasi kepada puluhan pesilat Pagar Nusa, kemudia patroli dilanjutkan menyisir Jalan Penanggungan. Setibanya di kawasan ini, pihaknya menghampiri salah satu warung yang berlokasi di bahu jalan ( sisi timur ) yang kedapatan banyak remaja bergerombol dalam keadaan mengenakan kaos bermotif perguruan silat tertentu.
Puluhan remaja yang diduga pesilat itu kemudian diimbau untuk tak mengenakan kaos bermotif perguruan silat untuk menghindari konflik fisik antar perguruan silat. Petugas juga menyampaikan imbauan kamtibmas kepada puluhan remaja yang rata rata masih usia pelajar tersebut.
Patroli juga melintasi Jalan Bandar Ngalim, KH Wahid Hasyim, Inspeksi Brantas, Ahmad Dahlan, dan kawasan sekitar Pabrik Gula Mrican untuk mengantisipasi indikasi gangguan harkamtibmas.
Dalam patroli itu, petugas beberapa kali menghentikan pengendara yang kedapatan memakai atribut perguruan silat tertentu. Mereka diberhentikan untuk diberikan imbauan agar hanya mengenakan atribut perguruan silat hanya saat latihan dan di tempat latihan saja serta tidak dikenakan di tempat umum untuk menghindari potensi gesekan/ konflik dengan perguruan silat lainnya.
Selain itu, petugas juga menghentikan pengendara yang kedapatan dalam pengaruh minuman keras. Mereka diberhentikan karena berkendara dalam pengaruh miras itu sangat berbahaya bagi pengendara itu sendiri juga bagi pengendara lain.
“ Dalam patroli cipta kondisi itu nihil ditemukan konvoi maupun gangguan lainnya,” tandas perwira dengan satu melati emas di pundak itu.
Pewarta : Jurnalis Jawa Timur, Slamet Aldiawan/ Aldi