” Selama ini dengen seizin Pemerintah Provinsi melalui Dinas dimaksudSudah menjadi Kantor Permusyawaratan Para Zuriat.Namun secara tiba-tiba sekarang malah dipakai oleh persatuan istri Purnawiawan , Kami sangat keberatan hanya dengan secuil tempat sederhana itu ,kenapa harus beralih fungsi.Walau demikian buat Kami ini marwah Bangsa Aceh dan ini menjadi Ghirah Kami Zuriah. Terlebih yang paling utama buat Bangsa Aceh adalah nilai Historis dan Budaya yang sangat tinggi ” papar Dr.Teuku Muhammad Nurdin,SH.,M.EI
Tabloid Putra Pos I Banda Aceh – Beralihnya fungsi Sekretariat atau Kantor Zuriat 9 Negeri menjadi Kantor Persatuan Isteri Purnawirawan PD. Aceh menuai protes dari Pengurus Zuriat 9 Negeri Aceh.
Pasalnya, tempat tersebut sejak awal telah mendapat izin dari Pemerintah Provinsi Aceh diperuntukkan sebagai Sekretariat Zuriat 9 Negeri dan telah ditempati bertahun-tahun lamanya sebagai tempat menjalankan aktivitas hubungan kelestarian Historis dan Budaya Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.
Akan tetapi secara tiba-tiba Sekretariat itu dialihkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh kepada lembaga lain tanpa adanya pemberitahuan apalagi mediasi dengan lembaga Ikatan Zuriat 9 Negeri.
Pengurus Ikatan Zuriat 9 Negeri Aceh yang diketuai Sultan Alaidin Saifullah Meurhom Daya melalui Sekretarisnya juga sekaligus Raja Kerajaan Peureulak, Dr.Teuku Muhammad Nurdin,SH.,M.EI yang sehari -hari akrab disapa Tgk.Popon kepada Media ini, Sabtu 16 September 2023 , meminta pihak-pihak terkait meninjau kembali masalah pengalihan Perizinan dan Inventaris Sekretariat Zuriat 9 Negeri kepada pihak lain secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan maupun musyawarah.
” Kami sebagai Zuriat para Sultan di 9 Negeri Aceh meminta kepada pihak-pihak terkait terutama kepada Wali Nanggro dan PJ.Gubernur dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh untuk meninjau kembali masalah Perizinan dan Inventaris Sekretariat Zuriat 9 Negeri yang berada di Kawasan Komplek Bapperis,Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh.
Selama ini dengen seizin Pemerintah Provinsi melalui Dinas dimaksud itu sudah menjadi Kantor Permusyawaratan Para Zuriat.
Namun secara tiba-tiba sekarang malah dipakai oleh persatuan istri Purnawiawan , Kami sangat keberatan hanya dengan secuil tempat sederhana itu ,kenapa harus beralih fungsi.
Walau demikian buat Kami ini marwah Bangsa Aceh dan ini menjadi Ghirah Kami Zuriah. Terlebih yang paling utama buat Bangsa Aceh adalah nilai Historis dan Budaya yang sangat tinggi.
Kami biasa bermusyawarah disitu,menerima tamu-tamu Kerajaan dari luar Aceh, merayakan Haul Sultan Iskandar Muda, pertemuan-pertemuan resmi Zuriat dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Historis serta Budaya Aceh.
Tempat tersebut memang tidak semegah Istana dalam daruddunya akan tetapi tolonglah, tempat seperti itu jangan di alihkn, masih banyak tempat-tempat lain, mengapa harus tempat yang sudah bertahun-tahun kami tempati malah di gusur.
Mohon perhatian dan pengertiannya, semoga ini tidak menjadi masalah baru demi marwah kita bersama.
Dalam waktu dekat Kami akan beraudiensi dengan PJ.Gubernur dan Wali Nanggro untuk dapat menyelesaikan persoalan ini, dan pihak Disbudpar Aceh bisa memediasi agar para zuriat tetap bisa diakui eksistensinya.” Jelasnya kepada Media ini.
Sudah seharusnya Pemerintah Provinsi Aceh memberikan perhatian khusus terkait persoalan tersebut.
Mengingat selama bertahun – tahun lamanya Pemerintah Daerah telah memberikan perhatiannya dan memperhatikan eksistensi Ikatan Zuriah 9 Negeri dengan memberikan legasi Izin dan memfasilitasi tempat sebagai Sekretariat dalam menjalankan kegiatan lembaga.
Perlunya pelestarian Budaya maupun sejarah Aceh sebagai Marwah bangsa Aceh yang harus dipertahankan.
Terbentuknya Lembaga Ikatan Zuriat 9 Negeri merupaka keinginan dan keihklasan putra bangsa sudah sepatutnya mendapat Apresiasi sebagai pelestari Cerita Historis Kerajaan Aceh yang kemudian menjadi embrio lahirnya Provinsi Aceh dalam ke-indonesia-an.
Hari ini fakta dan kenyataan menjadi sebaliknya, akankah Pemerintah Provinsi Aceh memandang masalah ini dengan kedua belah mata juga dengan mata hatinya, kita tunggu saja jawabannya.[]
Penulis : Panjaitan
Editor : Panjaitan
Sumber Berita : Ikatan Zuriat 9 Negeri