Harga Minyak Stabil, Efek Dolar yang Mengimbangi Kekhawatiran Pasokan AS

- Jurnalis

Jumat, 10 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), pasokan minyak mentah AS, saat ini diperdagangkan di sekitar $73,65 pada awal sesi Asia hari Jumat (10/1). Pergerakan harga yang datar ini mencerminkan pengaruh dari penguatan Dolar AS (USD), yang menyeimbangkan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan. Dolar yang lebih kuat, sebagai akibat dari sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed), telah membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga membatasi lonjakan harga WTI.

Dari analisis teknikal yang dilakukan oleh Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish pada WTI kembali menguat. Berdasarkan proyeksi teknikal tersebut, harga WTI berpotensi naik hingga mencapai level $75,8. Namun, jika momentum bullish ini gagal dipertahankan dan terjadi pembalikan arah (reversal), maka harga minyak berpotensi turun hingga target terdekat di $72,8.

Risalah FOMC yang dirilis pada hari Kamis (9/1) lalu, memberikan gambaran tentang pandangan hati-hati dari pejabat The Fed. Mereka mengindikasikan bahwa langkah penurunan suku bunga akan berjalan lebih lambat akibat ketidakpastian ekonomi, termasuk dampak kebijakan dari Presiden terpilih Donald Trump. Sikap ini turut mempengaruhi penguatan Dolar AS, yang memberikan tekanan tambahan pada harga minyak.

Di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang mendukung potensi kenaikan harga WTI. Kekhawatiran akan gangguan pasokan global terus meningkat, terutama setelah pemerintahan Biden mengumumkan rencana untuk memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap ekspor minyak Rusia menjelang pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari mendatang. Langkah ini dapat memperketat pasokan minyak global, yang secara historis cenderung mendukung kenaikan harga.

Faktor lain yang mendukung kenaikan harga adalah laporan terbaru dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA), yang menunjukkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah AS. Laporan mingguan API mencatat bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 4,022 juta barel pada minggu yang berakhir 3 Januari, jauh lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memproyeksikan penurunan 250.000 barel. Data ini mencerminkan meningkatnya permintaan energi, terutama di tengah musim dingin yang ekstrem di AS, Eropa, dan Asia.

Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta konflik Rusia-Ukraina yang terus berlangsung memberikan dukungan tambahan terhadap harga minyak. Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran pasar tentang stabilitas pasokan minyak global.

Sementara itu, di sisi permintaan, langkah-langkah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok berpotensi memberikan dorongan tambahan bagi harga minyak. Pada hari Selasa (7/1), Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) mengeluarkan pedoman baru untuk membangun pasar nasional yang lebih terpadu. Langkah ini bertujuan meningkatkan permintaan domestik dan memperkuat keterbukaan ekonomi Tiongkok, yang dikenal sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia.

Secara keseluruhan, harga minyak WTI hari ini diperkirakan akan bergerak dengan volatilitas tinggi. Proyeksi kenaikan ke level $75,8 tetap kuat selama tren bullish dapat bertahan, didukung oleh data fundamental seperti penurunan persediaan minyak dan langkah stimulus ekonomi. Namun, risiko pembalikan arah ke $72,8 tetap harus diantisipasi jika tekanan dari penguatan Dolar AS terus berlanjut.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Agile Resmi Luncurkan APCO Digital Twin, Terobosan Revolusioner untuk Bisnis di Indonesia
Cardano Naik 60%, Tapi Apa Bisa Bertahan di Atas $1?
VRITIMES dan Surabayapostnews.com Jalin Kerja Sama untuk Perluas Distribusi Berita Digital
Tomica Expo 2025: Keajaiban Dunia Tomica di PIK Avenue Sukses Menghibur Ribuan Pengunjung
Ciri Mobil Menurut jualmobilmu.id yang Tidak Lulus Uji Emisi dan Penyebabnya
Trump Perluas Cadangan Kripto AS, Tambahkan Ethereum dan Aset Digital Lainnya
Apa Itu Omnichannel? Kenapa Sangat Penting untuk Bisnis?
Launching Rukan Tahap 3 di FCC: Tempat Baru yang Tepat untuk Hidup dan Bisnis di Jakarta Selatan
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 23:24 WIB

Agile Resmi Luncurkan APCO Digital Twin, Terobosan Revolusioner untuk Bisnis di Indonesia

Selasa, 4 Maret 2025 - 17:00 WIB

Cardano Naik 60%, Tapi Apa Bisa Bertahan di Atas $1?

Selasa, 4 Maret 2025 - 16:42 WIB

VRITIMES dan Surabayapostnews.com Jalin Kerja Sama untuk Perluas Distribusi Berita Digital

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:40 WIB

Tomica Expo 2025: Keajaiban Dunia Tomica di PIK Avenue Sukses Menghibur Ribuan Pengunjung

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:13 WIB

Ciri Mobil Menurut jualmobilmu.id yang Tidak Lulus Uji Emisi dan Penyebabnya

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:00 WIB

Trump Perluas Cadangan Kripto AS, Tambahkan Ethereum dan Aset Digital Lainnya

Selasa, 4 Maret 2025 - 14:41 WIB

Apa Itu Omnichannel? Kenapa Sangat Penting untuk Bisnis?

Selasa, 4 Maret 2025 - 14:20 WIB

Launching Rukan Tahap 3 di FCC: Tempat Baru yang Tepat untuk Hidup dan Bisnis di Jakarta Selatan

Berita Terbaru

Berita Polisi

Polisi Evakuasi Lansia Korban Terdampak Banjir di Cengkareng

Selasa, 4 Mar 2025 - 22:39 WIB