Tabloid Putra pos,Jakarta. – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) bersama 5 Konfederasi Serikat pekerja/serikat buruh lainnya : KSPSI AGN, KSPSI Pembaharuan, KSPSI Yoris, Sarbumusi dan KSPN mendeklarasikan Forum Komunikasi Gabungan Konfederasi Serikat Pekerja / Serikat Untuk Perubahan Iklim dan Transisi Energi yang Adil (FOR-JET SP/SB), di Hotel Horison Balairung, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2024).
Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban menyatakan bahwa forum inilah yang akan menjadi cikal bakal pembentukan Komite Tripartit untuk Perubahan iklim dan transisi energi yang adil. Langkah ini diambil menyusul deklarasi forum komunikasi gabungan konfederasi serikat pekerja yang digagas sejak tahun 2021.
Elly Rosita Silaban menegaskan bahwa perubahan iklim dan transisi energi merupakan masalah global yang memengaruhi kehidupan para pekerja dan keluarga mereka.
“Kita harus mengambil posisi untuk bersama-sama pemerintah dan badan industri dalam mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Menurut Elly, menyatukan seluruh pimpinan konfederasi bukanlah tugas yang mudah. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, pertemuan dengan Presiden RI pun tidak selalu membuahkan kesepakatan di antara pimpinan serikat buruh.
“Namun, dengan kesabaran dan kerja sama, kami berhasil menciptakan forum komunikasi ini untuk menyikapi isu transisi energi,” jelasnya.
KSBSI dan sejumlah konfederasi besar di Indonesia yang telah berafiliasi dengan konfederasi internasional, ITUC (International trade union confederation) terus membahas isu-isu global seperti transisi energi, ketimpangan gender, jaminan sosial, digitalisasi di dunia kerja dll. Elly menekankan bahwa Indonesia harus mengambil peran penting agar tidak tertinggal dalam isu ini.
“Kita jangan hanya fokus pada isu upah dan outsourcing atau issu normatif lainnya. Jika tidak ada lapangan kerja karena transisi energi, apa yang akan kita perjuangkan?” tegas Elly.
KSBSI meminta pemerintah menyediakan dana khusus untuk meningkatkan kapasitas pekerja untuk menghadapi dampak perubahan iklim. “Harus ada pendanaan untuk pelatihan dan pemberdayaan pekerja agar siap menghadapi masa depan transisi energi,” tambah Elly.
Sekjen KSBSI Hermanto menambahkan, deklarasi ini adalah langkah strategis untuk memastikan tidak ada pekerja yang tertinggal dalam proses transisi energi di Indonesia. “Kami ingin menjadi bagian dari perubahan ini agar dapat memberikan kontribusi nyata kepada pemerintah dan anggota kami di lapangan,” ujarnya.
KSBSI berharap Komite Tripartit ini dapat segera dibentuk dengan melibatkan pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Dengan begitu, seluruh pihak dapat merumuskan kebijakan yang adil dan berkelanjutan untuk menghadapi perubahan iklim serta transisi energi yang tak terhindarkan.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja Yassierli, Direktur ILO Jakarta Timor Leste, APINDO, KADIN, dan JETP dan sejumlah konfederasi serta Federasi SP/SB nasional.