Tabloid Putra Pos | Kediri – Memutus mata rantai konflik antar anggota perguruan silat tidak mudah dilakukan, tetapi jajaran Forkopimcam Mojoroto tidak putus asa.
Karena itu, Forkopimcam Mojoroto menggelar deklarasi damai yang diikuti lima perguruan silat ranting se- Kecamatan Mojoroto di Kantor Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, pada Rabu siang (16/11). Kelima perguruan silat itu PSHT, GASMI, ASAD, Kera Sakti, dan Pagar Nusa.
Kapolsek Mojoroto, Kompol Mukhlason mengatakan kegiatan deklarasi damai ini untuk merangkul perguruan silat di Kecamatan Mojoroto. ” Ini untuk menjadikan Kecamatan Mojoroto aman dan kondusif,” kata Kompol Mukhlason, Rabu ( 16/11).
Kapolsek menyadari perbedaan-perbedaan yang ada di tubuh setiap perguruan silat. Tapi, itu diharapkan bisa mempererat para warga/ anggota perguruan silat untuk menjalin silaturahmi. “Pebedaan wajar, namun yang jelas harus komitmen untuk menjaga persaudaraan,” katanya.
Di acara tersebut, Kapolsek berpesan, seorang anggota perguruan silat seyogyanya memiliki sikap rendah hati, kesatria, juga tidak sombong.
Lebih lanju Kapolsek menjelaskan, deklarasi damai yang digelar salah satu tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konflik sosial yang melibatkan kelompok massa. Konflik sosial semacam ini menurutnya harus diantisipasi karena efek negatif yang ditimbulkan bisa sangat luas.
“Dengan bertemu dan bersilaturahmi ini harapannya para anggota perguruan silat bisa saling mengenal dan menumbuhkan rasa persaudaraan, ” jelasnya.
Kapolsek juga minta para anggota perguruan silat untuk berkepala dingin dan tidak melibatkan kelompok jika terdapat suatu permasalahan. Ia tidak ingin masalah pribadi menjadi gangguan kamtibmas.
” Bagi kami, semua perguruan silat di Wilayah Kecamatan Mojoroto adalah sahabat dan seduluran. Maka diharapkan, kondusifitas dan keamanan serta keharmonisan harus tetap dijaga. Dan seluruh isi kesepakatan damai yang dibuat tadi harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh masing – masing ranting perguruan silat,” tandasnya.
Pewarta : Slamet Aldiawan
