Tabloid Putra Pos | Pekanbaru – Penyelidikan dugaan tindak pidana Pencurian dengan kekerasan (Curas) di Polda Riau, yang di laporkan oleh seorang debitur pada tanggal 23 April 2024 lalu, hingga kini belum ada titik terang.
Diketahui, laporan tersebut dibuat oleh debitur karena menjadi korban dugaan tindak pidana Curas oleh sekelompok Debt Collector sebuah leasing di Kota Pekanbaru bernama PT.Astra Credit Company (PT.ACC).
Dilansir dari pemberitaan sebelumnya oleh beberapa media, Tim Kuasa Hukum dari korban (debitur) awalnya mendatangi pihak penyidik Polda Riau pada tanggal 24 April 2024, namun penyelidikan dilimpahkan kepada pihak Polresta Pekanbaru pada tanggal 30 April 2024.
Proses yang berpindah tangan dari pihak aparat hukum tingkat provinsi turun ke aparat hukum tingkat kota tersebut, hingga saat ini belum ada titik terang walaupun telah berjalan dua bulan.
Anehnya, polisi telah memeriksa tiga orang berinisial ABS, JRL dan MS yang diduga terlibat dan juga telah dilakukan pengumpulan bukti serta keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Namun masih belum ada titik terang dan bahkan perkembangan kasus itu masih tampak sangat minim.
Pihak Polresta Pekanbaru telah memberikan lanjutan SP2HP kepada Tim Kuasa Hukum korban. Dalam SP2HP Kepala Kepolisian Resort Kota Pekanbaru yang ditanda tangani oleh Kasat Reskrim, Bery Juana Putra,S.IK,MH, menyampaikan bahwa rencana tindak lanjut penyelidik Sat Reskrim Polresta Pekanbaru adalah membuat undangan wawancara permintaan keterangan kepada inisial KH dan DJS.
Hal itu dibenarkan oleh Azwar Alimin Musa,SH selaku pihak Tim Kuasa Hukum korban, bahwa SP2HP lanjutan tersebut telah diterima hari ini dan masih menunggu hasil gelar perkara dari pihak Polresta Pekanbaru.
“Kami sebagai tim kuasa hukum korban, hari ini telah menemui penyidik di Polresta Pekanbaru terkait tindak lanjut laporan klien kami tentang dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada hari Jumat, tanggal 19 April 2024 yang lalu di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Proses penyelidikan perkara ini masih belum selesai dari pihak Polresta. Sementara hari ini dijelaskan dalam SP2HP masih rencana membuat undangan permintaan keterangan dari beberapa orang yang akan di periksa dengan inisial KH, dan DJS,” ucap Kuasa Hukum korban, Senin (24/6/2024).
Ia menambahkan bahwa diharapkan proses dapat berjalan dengan cepat dan semua pihak yang diduga terlibat harus diperiksa.
“Jangan ada satu orang pun yang diduga terlibat tidak diperiksa. Karena bukti-bukti pada saat kejadian berupa foto dan vidio lengkap, bahkan saksi dari pihak pelapor sudah di periksa. Maka dalam bulan ini kami tunggu hasil gelar perkara demi kepastian dan keadilan hukum terhadap klien kami,” kata Azwar menegaskan.
(Tim/Rilis)
