Tabloid Putra Pos | Pelalawan – Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke,S.Pd,M.Sc,MA, menuturkan bahwa dia memiliki satu program kerja yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Tidak tanggung-tanggung, ternyata program kerja tersebut merupakan kegiatan di bidang kepariwisataan, yaitu melakukan benchmarking ke Provinsi Nagano pada bulan November mendatang.
Informasi itu disampaikannya dalam Pers Release yang dibagikan di beberapa grup WhatsApp, termasuk grup PPWI, pada Kamis kemarin (19/10/2023).
Kegiatan studi kepariwisataan yang bertema ‘The Indonesian Tourism Journalistic Benchmark’ itu nantinya akan diikuti oleh 10 orang anggota PPWI dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
“Ada sepuluh orang anggota PPWI yang akan mengikuti program ini. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Aceh, Sumatera Selatan, Lampung dan Jakarta. Adapun jadwal studi banding atau benchmarking tersebut akan dilakukan pada minggu pertama bulan November 2023. Semua persiapan seperti dokumen perjalanan, passport, visa, dan tiket Jakarta – Tokyo pergi-pulang sudah clear. Mereka tinggal berangkat,” ungkap tokoh pers nasional itu menjelaskan.
Sejalan dengan program DPN PPWI tersebut, Koordinator Divisi Sosbud, Pemuda & Olahraga PPWI, Dr.Ali Syarief, mengatakan bahwa salah satu poin dalam kegiatan itu adalah mengunjungi dan beraudiensi dengan Pemerintah Kota Nagano dan Kota Iiyama. Pertemuan direncanakan berlangsung di balai kantor kedua pemerintah kota, dan nantinya para peserta akan mendengar pemaparan terkait berbagai kebijakan serta strategi pengembangan kepariwisataan yang dikelola di bawah Pemerintahan Provinsi Nagano.
“Sejauh ini daerah Nagano Prefecture dikenal menyimpan banyak objek pariwisata (tourist spot) baik keindahan alam maupun kebudayaan masyarakat setempat,” ucap sang team leader pada kunjungan itu, sambil menambahkan bahwa Nagano juga dikenal dengan hasil berasnya yang paling enak di Jepang.
Pemimpin redaksi media online Fusilatnews.com itu juga menjelaskan bahwa para peserta akan tinggal di penginapan khas Jepang, Minsuku, yang terkenal di daerah Iiyama Shi.
“Penginapan tersebut tidak hanya menyediakan fasilitas menginap atau tidur dan beristrahat, tapi juga melayani berbagai aktivitas untuk para pengunjung, seperti land-tracking, sky-tracking dan aktivitas di alam terbuka lainnya,” sebutnya menerangkan.
Lanjut Ali Syarief menyampaikan, untuk lebih mendalami budaya Jepang yang berkaitan dengan kepariwsiataan, para peserta juga akan tinggal bersama keluarga orang Jepang. “Setiap peserta akan tinggal bersama host family masing-masing di rumah-rumah orang Jepang di Kota Nagano, Tokyo dan kota lainnya sekitar Tokyo,” kata pria yang punya pengalaman tinggal cukup lama di Jepang tersebut.
Program kunjungan munggaran (perdana) ini diharapkan menjadi inspirasi untuk dikembangkan menjadi model Pelatihan Journalistic International di masa mendatang, baik oleh PPWI maupun elemen masyarakat lainnya, termasuk Pemerintah.
“Dari program kegiatan tersebut, minimal para peserta yang mendapat kesempatan pertama ini diharapkan pulang membawa oleh-oleh pengalaman kepariwisataan, untuk turut mengembangkan kepariwisataan di daerahnya masing-masing,” tutup CEO lembaga Cross Culture Institute yang sangat mahir berbahasa Jepang itu.
Sumber : Pers Release PPWI – TIM/Red