PENCULIKAN DENGAN KEKERASAN SEKSUAL DAN PERDAGANGAN ANAK UNTUK SEKSUAL KOMERSIAL TERULANG DI BANDUNG

- Jurnalis

Kamis, 30 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tabloid putra pos.TOBA – Kamis 30/12/2021 Belum reda kasus Guru Pesantren yang melakukan kejahatan seksual  terhadap 21 santriwatinya hingga hamil dan melahirkan di Bandung, juga kasus yang serupa di Garut, Cilacap, Tasikmalaya dan di Kota Depok, Jawa Barat, kembali kita dikejutkan dengan kasus Penculikan diikuti kejahatan seksual dan perdagangan anak di Bandung Jawa Barat.

Korban usia usia anak diperlakukan tidak manusiawi, sadis dan biadab menyita perhatian masyarakat. 

Kasus ini bermula dari perkenalan korban dengan pelaku melalui media sosial O7 Desember 2021 yang lalu. 

Dengan bujuk rayu, janji-janji dan tipu muslihat, lalu korban dicekoki dengan minuman beralkohol kemudian korban disetubuhi secara bergantian oleh 10 orang.

Tidak berhenti disitu korban yang masih duduk di bangku SMP itu dijual dan diperdagangkan sebagai Pekerja Seksual Komersial (PSK) terhadap 20 konsumen.

Peran pelaku berbeda-beda,Ada yang berperan mencari konsumen, transaksi harga, menyediakan tempat sampai berperan mendandani korban agar terlihat cantik dan bersih.

Kasus ini terkuak tatkala korban beberapa hari meninggalkan rumah tanpa kabar, kemudian ayah korban mencari putrinya melalui media sosial dan membuat pengumuman kepada publik dengan menempel gambar anak hilang namun tidak berhasil.

Tidak dinyana ayah korban mendapat informasi melalui media sosial facebook bahwa putrinya sedang ditawarkan kepada hidung belang, kemudian ayah korban melacak keberadaan korban, lalu dengan cerdas ayah korban mencoba menawarkan dirinya sebagai konsumen.

Atas dasar komunikasi itu kemudian ayah, paman dan keluarga korban menjebak dan menangkap pelaku  disalah satu tempat yang sebelumnya telah melaporkan rencana itu kepada Polsek setempat namun karena urusan perempuan dan perlindungan anak adalah  urusan  tingkat Polrestabes Bandung, namun karena tidak ada respons yang cepat akhirnya ayah korban dan keluarga bertindak sendiri menjemput anaknya tanpa kekerasan.

Menurut Tim Ligigasi dan Rehabilitasi Sosial Anak Komnas Perlindungan Anak saat ini korban dalam trauma berat dan sering menangis dan melamun dan perlu mendapat penanganan psikologis yang cepat.

Atas peristiwa biadab dan tidak berperikemanusiaan ini, Komnas Perlindungan Anak mendesak segera menangkap dan menahan pelaku. “Tidak ada toleransi” terhadap kasus ini.

Mengingat kasus penculikan, diikuti dengan serangan persetubuhan dan perdagangan anak untuk tujuan seksual komersial ini merupakan tindak pidana luar biasa (extra ordinarcrime) Komnas Perlindungan Anak meminta Polrestabes Bandung menjerat pelaku dengan pasal berlapis yakni penculikan diikuti dengan kekerasan seksual dan perdagangan orang (TPPO) dengan ancaman pidana sumur hidup. 

Untuk memastikan proses hukum berkeadilan dan Demi kepentingan terbaik anak, Komnas Perlindungan Anak akan mengawal proses hukum dan memberi layanan pendampingan psikologis bagi korban, demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak kepada sejumlah media di Mapolresta Toba seusai menyerahkan Bantuan Sosial Kemanusiaan bagi 15 korban kekerasan seksual bersama Bupati Kabupaten Toba dan Kapolres Toba  Rabu 29/12/2021.

Atas kejadian biadab ini, Komnas Perlindungan Anak mengajak semua pihak, orang tua dan keluarga agar memberikan ekstra perhatian kepada anak dan menjaga anak dari pengaruh negatif terhadap perkembangan media sosial.

Lebih lanjut Arist menjelaskan, bagi orang tua korban, Komnas Perlindungan Anak memberikan apresiasi atas keberaniannya mengungkap kasus ini sehingga mendapat perhatian publik.

Demikian juga Komnas Perlindungan anak berharap kepada Polrestabes Bandung segera menangani perkara ini dan segera menangkap seluruh pelaku  demikian juga para konsumen, Pelaku terancam pasal berlapis dengan hukuman pidana seumur hidup” tegas Arist merdeka Sirait.

(Muksim)

Berita Terkait

Polres Kediri Kota Terjunkan Ratusan Personel Amankan Debat Pamungkas Pilwali Kota Kediri
Di Duga Kandang Babi Di Desa Rajabasa Lama Tidak Memiliki Izin
Ormas Jajaka Karangbahagia dan Warga Lakukan Kerjabakti Bersama di Desa Karangsetia
Polres Kediri Kota Ikuti Launching Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan
Kabag Ops Polres Kediri Kota Maafkan Laki – laki yang Nantang Duel dan Bentak Dirinya : Ternyata Pelaku Alami Gangguan Kejiwaan
Kampanye Riang Gembira RAPI X R1D0 Siap Digelar : Deklarasi Dukungan Untuk Ridwan Kamil-Suswono
Pegadaian Kanwil VIII Serahkan Hadiah Grand Prize Emas 123 gram Badai Emas Periode 2
Presidium KOLEBBAT Banten Geruduk Tiga OPD : Soroti Dugaan Penyimpangan Anggaran
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 21:51 WIB

Polres Kediri Kota Terjunkan Ratusan Personel Amankan Debat Pamungkas Pilwali Kota Kediri

Rabu, 20 November 2024 - 21:38 WIB

Di Duga Kandang Babi Di Desa Rajabasa Lama Tidak Memiliki Izin

Rabu, 20 November 2024 - 21:25 WIB

Ormas Jajaka Karangbahagia dan Warga Lakukan Kerjabakti Bersama di Desa Karangsetia

Rabu, 20 November 2024 - 20:32 WIB

Polres Kediri Kota Ikuti Launching Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan

Selasa, 19 November 2024 - 23:55 WIB

Kabag Ops Polres Kediri Kota Maafkan Laki – laki yang Nantang Duel dan Bentak Dirinya : Ternyata Pelaku Alami Gangguan Kejiwaan

Selasa, 19 November 2024 - 23:24 WIB

Kampanye Riang Gembira RAPI X R1D0 Siap Digelar : Deklarasi Dukungan Untuk Ridwan Kamil-Suswono

Selasa, 19 November 2024 - 20:41 WIB

Pegadaian Kanwil VIII Serahkan Hadiah Grand Prize Emas 123 gram Badai Emas Periode 2

Selasa, 19 November 2024 - 07:38 WIB

Presidium KOLEBBAT Banten Geruduk Tiga OPD : Soroti Dugaan Penyimpangan Anggaran

Berita Terbaru

Bisnis

Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari, Apa Saja?

Sabtu, 23 Nov 2024 - 10:00 WIB

Bisnis

Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands

Jumat, 22 Nov 2024 - 16:51 WIB