Tabloid putra pos.KOTA BEKASI – Penyakit ‘Tumor Ganas’ SALMA semakin membesar paska pulang dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Rasa kepedulian para pejabat terkait di Kota Bekasi seperti sangat minimalis. SALMA MELATI, anak yatim yang pintar dan cantik, moyang Jatiasih kelahiran Bekasi, 16 tahun silam warga Cluster Jatikramat Garden, BLOK B Nomor 26 yang terletak di Jalan H. Gemin, RT.09/RW.02 diprediksi menderita penyakit Kanker Nasofaring.
Dan tentunya penderita penyakit Kanker Nasofaring itu, sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan. Pasalnya, meski masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan, keluarga penderita kanker tersebut masih terbentur biaya operasional untuk pengobatan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Sementara, untuk kronologi awal mulanya sering mengeluarkan darah dari hidung atau mimisan. Dan Sebenarnya, mimisan merupakan gejala umum penyakit jenis tumor ini. Pasalnya, kanker nasofaring saat stadium awal mungkin tidak menimbulkan gejala yang cukup berarti.
Sakit tumor mengarah kanker ananda Salma Melati kini masih berjuang ke RSCM setiap hari. Ibunda Ida Farida harus berjuang demi kesembuhan Anaknya. “Kebutuhan sehari hari semenjak suami saya meninggal dunia 2017 hanya andalkan warung,” terang Ida Farida.
Semenjak Salma sakit tumor kegiatan warung Ida tutup. “Saya fokus merawat anak hampir setahun lamanya, tanpa adanya pemasukan, sedangkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi,” ungkap Ida.
Bahkan hanya sekedar mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), lanjut Ida, dirinya sempat diombang-ambingkan. “Saya mohon bantuan terutama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota BEKASI, dan para pejabat terkait tentunya membantu Salma dalam berjuang demi kesembuhan tumor ganas yang telah menyerang Salma,” kata Ida penuh berharap.
Disisi lain, Ketua FWJ BEKASI Kota pun sangat menyayangkan sikap seperti kurang adanya kepedulian pejabat di Kota Bekasi. “Satu orang Salma Melati yang menderita akibat penyakit kanker yang diseritanya dari sekitar 2,5 juta warga Kota Bekasi, nyatanya stakeholder tidak peduli akan kondisi seorang anak yatim yang memang sangat membutuhkan pertolongan,” tegas Rommo mengkritisi pejabat terkait.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Plt. Wali Kota hingga Ketua DPRD Kota Bekasi banyak alasan hanya demi sekedar menjenguk terkesan ogah-ogahan. “Pejabat Kota Bekasi seolah-olah masih berhitung untung-rugi hanya sekedar memberikan support moril pada Salma Melati si anak yatim,” pungkasnya.
Saat melakukan kunjungan terkait konfirmasi di rumah kediaman SALMA MELATI, berdasarkan pantauan kondisi wajahnya masih terlihat bengkak besar. Penglihatan kedua bola matanya telah terganggu hingga mengalami kebutaan. Selain itu, asupan makanan bagi ketahanan tubuhnya mulai telah dianjurkan fokus nutrisi khusus penyakit kanker.
(Muksim)
Sumber FWJI BEKASI
(*/dok-ist./fwj-bks/hms-Reff.)