Kota Serang,”Tabloid Putrapos.Com.-
Rencana pembangunan Pusat Industri Kecil (PIK) di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Warga khawatir proyek tersebut akan mengancam kelangsungan sektor perikanan dan pertanian di wilayah tersebut, terutama di Kelurahan Sawahluhur dan Kelurahan Margaluyu.
Kasemen selama ini dikenal sebagai kawasan penghasil perikanan dan pertanian palawija, khususnya padi, yang berperan penting dalam ketahanan pangan Kota Serang. Dengan adanya pembangunan PIK, masyarakat mempertanyakan dampaknya terhadap keberlanjutan lahan empang dan persawahan yang telah dikelola turun-temurun oleh para leluhur mereka.
Aminudin, aktivis Kasemen sekaligus Koordinator Koalisi Lembaga Banten Bersatu (KOLEBBAT) Provinsi Banten, mendesak DPRD Kota Serang untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
Kami meminta DPRD Kota Serang mengkaji ulang pembangunan PIK di Kasemen. Harus ada analisis yang jelas mengenai dampak terhadap warga, khususnya di Sawahluhur dan Margaluyu. Jangan sampai pembangunan ini mengorbankan lahan pertanian yang telah diwariskan turun-temurun,” ujar Aminudin.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan alih fungsi lahan yang dapat mempersempit area pertanian dan merusak ekosistem yang sudah terbentuk sejak lama.
“Persawahan ini dulunya adalah wilayah pesisir yang secara turun-temurun telah diolah oleh nenek moyang kami hingga menjadi lahan produktif. Jika PIK dibangun, bisa saja semua itu hilang dalam sekejap. Seharusnya pemerintah lebih fokus mempertahankan sektor pertanian ini sebagai sumber ketahanan pangan,” tegasnya.
Aminudin juga mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait nasib masyarakat setempat jika proyek tersebut tetap berjalan. “Bagaimana dengan kami, warga yang bergantung pada pertanian dan perikanan? Apakah ada jaminan bahwa pembangunan ini tidak akan merugikan kehidupan kami?” imbuhnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari DPRD Kota Serang terkait desakan masyarakat tersebut. Warga berharap pemerintah dan DPRD dapat mendengar aspirasi mereka sebelum mengambil keputusan akhir mengenai pembangunan PIK di Kasemen.
(RED)