Tabloid Putra Pos | Kediri Kota – Tim STIK Lemdiklat Polri melakukan penelitian atas keteladanan Komjen Pol. M. Yasin sebagai pahlawan nasional bertempat di gedung rupatama Polres kediri Kota, Jalan KDP slamet no.2 bandar lor mojoroto kedri kota, Rabu (6/3/2024) siang.
Tim STIK Lemdikat Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Dr. Arnapi, S.H., M.Hum. sebagai Ketua tim bersama anggota tim Kombes Pol Yustinus Setyo I., S.H., S.I.K, Kombes Pol Faizal, S.H., S.I.K., M.H., Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Pembina TK. I Dr. Vita Mayastrinasari, S.E., M.Si., Pembina Dr. Benyamin Lufpi, S.S., M.Hum. dan AKP Pandu pendamping dari Polda Jatim.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres kediri kota AKBP Bramastyo priaji, SH, SIK, M.Si beserta wakapolres kediri dan kabag sdm polres jombang beserta para kasat opsnal polres kediri kota, polres kediri dan polres jombang serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh budaya Agus Imam Mubarok.
Dalam penelitian ini dilaksanakan juga sosialisasi penayangan video singkat yang mengisahkan tentang perjalanan hidup dan perjuangan M. Yasin, seorang pejuang yang lahir di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara pada 9 Juni 1920. M. Yasin adalah turunan keenam dari Raja Bone ke-22, Sultan Abdul Razak Jalaludin, yang merupakan keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW. Ayah M. Yasin yang merupakan seorang saudagar dari Bone, merantau ke Buton dan menjadi pedagang kelontong di Jawa Timur setelah ibunya meninggal. M. Yasin kemudian disekolahkan di Makassar oleh pamannya dan menjadi seorang polisi, meskipun cita-citanya sebenarnya ingin menjadi penerbang.
M. Yasin menunjukkan kecemerlangannya dalam kepolisian, baik pada masa pendudukan Belanda, Jepang, maupun setelah kemerdekaan. Pada 5 November 2015, M. Yasin dianugerahi gelar pahlawan nasional sebagai polisi pertama dalam sejarah Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
M. Yasin juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia menjadi komandan tokoh BPUPKI di Surabaya, yang merupakan satu kesatuan politik yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang.
M. Yasin juga terlibat dalam pertempuran di Surabaya setelah proklamasi kemerdekaan, yang memelopori kesadaran akan kemampuan diri sendiri dan identitas bangsa serta membangkitkan militansi pemuda-pemuda di Surabaya.
M. Yasin juga diakui sebagai pendiri Brimob, yang merupakan kesatuan polisi khusus, dan turut berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. M. Yasin juga membantu penanggulangan gerakan APRA dan gerakan separatis lainnya seperti Gerakan Darul islam.
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, SH, SIK., M.Si dalam sambutannya mengatakan dengan keteladanan dari Komjen M. Yasin kita bisa belajar banyak tentang nilai-nilai kepahlawanan dan dedikasi seorang polisi dalam berjuang mengorbankan hidupnya untuk kepentingan negara dan bangsanya.
Sebelum mengahiri sambutannya kapolres juga mengajak kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga semanagat kebersamaan dalam mengikuti kegiatan penelitian serta menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk menciptakan perubahan positif bagi kemajuan institusi polri. (**Slamet Aldiawan/ Aldi )